Deru debu menerpa hati
Mengotori kesucian cinta
Menjalar menuju titik-titik kecil
Tak terlihat, namun terasa
Nikmat-Nya terabaikan
Hanya untuk nikmat sementara
Rindu akan ketenangan
Membutakan segalanya
Kini debu itu menjauh pergi
Terhempas terpaan nafas cinta
Menyejukkan peluh
Nafas cinta itu menyapa
Lenarianasani
''Allah menilai apa yang kita usahakan, bukan hasilnya.''
Kamis, 11 Agustus 2011
Rabu, 10 Agustus 2011
13 Butir Wasiat Nabi Muhammad saw. kepada sahabat Ali Karomallahu Wajhah
Penyakit bicara adalah bohong
Penyakit ilmu adalah lupa
Penyakit ibadah adalah riya
Penyakit kaya adalah kikir
Penyakit budi pekerti adalah memuji diri sendiri
Penyakit berani adalah agresif
Penyakit cantik adalah sombong
Penyakit malu adalah lemah
Penyakit agama adalah hawa nafsu
Penyakit pemurah adalah menyebut-nyebut pemberian
Penyakit bangsawan adalah bangga
Penyakit royal adalah berlebihan
Penyakit mulia adalah menonjolkan diri
Penyakit ilmu adalah lupa
Penyakit ibadah adalah riya
Penyakit kaya adalah kikir
Penyakit budi pekerti adalah memuji diri sendiri
Penyakit berani adalah agresif
Penyakit cantik adalah sombong
Penyakit malu adalah lemah
Penyakit agama adalah hawa nafsu
Penyakit pemurah adalah menyebut-nyebut pemberian
Penyakit bangsawan adalah bangga
Penyakit royal adalah berlebihan
Penyakit mulia adalah menonjolkan diri
Selasa, 09 Agustus 2011
Kidung Hati
Aku memicingkan mata
Bukan berarti aku sombong
Kaki ini hanya lelah
Berpijak pada suatu penantian
Teduhku salah,
Aku menyadarinya
Lalu,
Kutarik dari mana
Benang kusut dibenakku??
Haruskah selamanya
Hati ini kusakiti??
Cerminku salah,
Aku menyadarinya
Apa hasil pengkajianku??
Aku tak tahu...
Aku sangsi
Dengan semua paradigma itu
Lantas,
Filosofi hidup seperti apa yang sesungguhnya??
Malu,
Aku malu pada Dzat yang membuatku ada
Hatiku gerimis mengingat-Nya
Ya Allah,
Aku berdosa
Impianku konyol
Tanpa ada pemikiran
Tanda tanya berjejalan
Memenuhi ruang-ruang hatiku
Sesak menurunkan tempo nafasku
Nadiku melemah
Jiwaku runtuh
Asaku ambruk
Fantasiku lebur
Aku ingin bahagia dengan itu
Namun,
Naluriku menolak
Bukan berarti aku sombong
Kaki ini hanya lelah
Berpijak pada suatu penantian
Teduhku salah,
Aku menyadarinya
Lalu,
Kutarik dari mana
Benang kusut dibenakku??
Haruskah selamanya
Hati ini kusakiti??
Cerminku salah,
Aku menyadarinya
Apa hasil pengkajianku??
Aku tak tahu...
Aku sangsi
Dengan semua paradigma itu
Lantas,
Filosofi hidup seperti apa yang sesungguhnya??
Malu,
Aku malu pada Dzat yang membuatku ada
Hatiku gerimis mengingat-Nya
Ya Allah,
Aku berdosa
Impianku konyol
Tanpa ada pemikiran
Tanda tanya berjejalan
Memenuhi ruang-ruang hatiku
Sesak menurunkan tempo nafasku
Nadiku melemah
Jiwaku runtuh
Asaku ambruk
Fantasiku lebur
Aku ingin bahagia dengan itu
Namun,
Naluriku menolak
Langganan:
Postingan (Atom)